Diskusi Terbuka Forum Tata Kelola Internet Indonesia (ID-IGF) diadakan pada 19 Januari 2018 di Ruang Rapat Perpustakaan Nasional RI . Dihadiri oleh pegiat internet (pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis sektor) dan juga rekan2 media, diskusi diawali oleh Perwakilan MAG ID IGF dari Perpustakaan Nasional, Ibu Yati Kamil dan dilanjutkan dengan Dirjen Aptika Semuel Pangerapan yang memaparkan tentang sejarah berdirinya ID-IGF pada 2012 dan relevansinya hingga saat ini bagi kepentingan penyusunan kebijakan nasional. Kemudian TA Menkominfo Donny B.U. mewakili Head of Delri pada IGF 2017 – Jenewa, selain itu hadir juga Ibu Shita Laksmi dari Diplo Foundation dan Bapak Bhredipta yang memaparkan tentang peran delegasi RI dan posisi Indonesia sepanjang pelaksanaan IGF 2017, 18-21 Desember 2017.
Beberapa isu yang dibahas antara lain, tentang perlindungan data pribadi, kontek hoaks dan intoleran, hingga mengenai teknis terkait kedaulatan dan kemandirian Internet Indonesia. Peserta diskusi sepakat bahwa dalam merumuskan kebijakan dan regulasi terkait Internet adalah hal yang tidak bisa dan tidak boleh hanya dilihat dari satu perspektif kepentingan saja. Perlu ada dialog antar pemangku kepentingan majemuk (multistakeholder) untuk mendapatkan beragam perspektif Tata Kelola Internet (Internet Governance).
Berikut adalah notulensi diskusi terbuka ini: